Olehkita.com Klasifikasi dan Morfologi Lengkap Bawang Merah (Allium cepa L.)
Bawang merah adalah tanaman herba dua musim yang tumbuh sebagai tanaman semusim (kecuali untuk produksi benih).

Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang termasuk sayuran rempah yang berguna sebagai bumbu untuk menambah cita rasa dan kenikmatan pada masakan.
Asal –usul bawang merah diperkirakan berasal dari Iran Pakistan barat dan Syira. Bawang merah menyebar ke India pada tahun 600 SM.
Kemudian pada abad ke-7 tanaman ini menyebar ke Eropa Barat, Eropa Timur, Spanyol, dan abad pertengahan menyebar ke Eropa Utara.
Selanjutnya Bawang merah menyebar ke Amerika, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Hingga pada abad ke-19 bawang merah tercatat sebagai komoditas hortikultura komersil di berbagai negara.
Sedangkan negara produsen terbesar bawang merah, yaitu Jepang, Amerika,Italia, Rumania, dan Meksiko.
Sementara itu di Indonesia sendiri bawang merah banyak diproduksi di Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur dan lain sebagainya.
Di Indonesia produksi bawang merah begitu subur.
Berikut ini adalah sentra produksi bawang merah di Indonesia.
Provinsi | Kabupaten |
Sumatra Utara | Tobasa dan Padang Sidempuan |
Sumatra Barat | Agam dan Solok |
Jawa Barat | Cirebon, Kuningan, dan Majalengka |
Jawa Tengah | Brebes, Tegal, Demak, dan Pemalang |
DIY | Bantul dan Kulon Progo |
Jawa Timur | Nganjuk, Probolinggo, dan Mojokerto, Pamekasan dan Malang |
NTB | Bima dan Lombok Timur |
NTT | Rotendao dan Lembata |
Sulawesi Tengah | Kota Palu, Donggala, dan Sigi |
Sulawesi Selatan | Enrekang dan Jebeponto |
Sumber, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (2013).
Selain digunakan sebagai bumbu masakan bawang merah ini juga berkhasiat sebagai obat tradisional, misalnya obat demam, masuk angin, diabetes melitus, disentri dan akibat gigitan serangga.
Bawang merah juga memiliki kandungan gizi yang setingkat dengan sayuran lainya. Bawang merah merupakan sumber pridoksin, vitamin A, Vitamin C, besi, mangan, dan tembaga yang potensial didalam memenuhi kebutuhan harian.
Bawang merah dapat digunakan sebagai zat pengatur tumbuh alami yang mengandung hormon auksin dan geberelin.
Hormon auksin berfunsi dalam mempercepat proses pertumbuhan akar, batang, perkecambahan, membantu proses pembelahan sel, dan pemasakan buah.
Sedangkan hormon geberelin berfungsi sebagai pengatur perkecambahan, pemicu pembungaan, perpanjangan batang, perkembangan kepala sari, perkembangan biji, dan pertumbuhan perikarp.
Untuk mengenal lebih jelas mengenai tanaman bawang merah maka kita harus tau Klasaifikasi dan Morfologi Lengkap Bawang Merah (Allium cepa L.)
Berikut ini adalah klasifikasi bawang merah menurut Tjitrosoepomo (2010).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium ascalonicum L.
Setelah mengetahui klasifikasi bawang merah, rasanya tidak akan lengkap apabila kita tidak mengetahui morfologi dari bawang merah.
Selanjutnya Sedulurtani.com akan menyajikan morfologi bawang merah. Morfologi bawang merah, terdiri dari morfologi akar, morfologi batang, morfologi daun, morfologi bunga dan, morfologi buah dan biji.
Berikut ini adalah morfologi bawang merah.
1. Morfologi akar

Akar merupakan bagian dari tanaman yang berfungsi untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya. Selain itu akar juga berfungsi untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
Morfologi akar bawang merah terdiri dari akar pokok yang berfungsi sebagai tempat tumbuh akar adventif dan bulu akar sebagai penopang berdirinya tanaman.
Bawang merah memiliki perakaran yang dangkal dengan kedalaman tanah antara 15-30 cm. Akar bawang merah tumbuh di sekitar umbi bawang merah dan apabila diremas memiliki bau yang menyengat.
2. Morfologi batang

Batang adalah tempat dimana akar-akar tumbuh dan merupakan bagian kecil dari semua kuncup-kuncup.
Batang bawang merah mempunyai batang sejati yang disebut diksus, dengan bentuk menyerupai cakram, tipis dan pendek. Batang atas bawang merah merupakan umbi semu (bulbus) yang berasal dari modifikasi pangkal daun.
Sedangkan batang semu yang berada dalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi lapis. Apabila pada tanaman tumbuh tunas atau anakan, maka akan berbentuk umbi secara berhimpitan yang disebut dengan siung.
3. Morfologi daun

Daun bawang merah merupakan bagian penting dari tanaman yang berfungsi sebagai proses fotosintesis. Maka kesehatan daun berpengaruh besar terhadap kesehatan tanaman.
Morfologi daun bawang merah yaitu memiliki bentuk silinder, memanjang seperti pipa dan berongga dengan panjang antara 45-70 cm, serta bagian ujungnya meruncing.
Daun bawang merah ini memiliki warna hijau muda hingga hijau tua yang melekat pada tangkai yang berukuran pendek.
Daun bawang merah memiliki bau begitu menyengat, dan apabila telah tua akan menguning dan mengering yang dimulai dari bagian bawah.
Daun ini apabila telah kering akan melekat kuat pada umbi, sehingga berguna untuk memudahkan pengangkutan dan juga penyimpanan.
4. Morfologi bunga

Morfologi bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan. Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman dengan panjang antara 30-90 cm. Dan pada ujungnya terdapat 50-200 kuntum bunga yang tersusun melingkar seperti payung.
Bunga tanaman ini terdiri dari 5-6 helai daun bunga dengan warna putih dan 6 benang sari berwarna hijau hingga kekuning-kuningan. Selain itu juga terdapat 1 putik dan bakal buah yang berbentuk hampir segi tiga.
Karena memiliki benang sari dan putik bunga bawang merah merupakan bunga sempurna (hermaprodit) yang bisa melakukan penyerbukan sendiri atau silang.
5. Morfologi buah dan biji

Biji bawang merah terlihat seperti kubah dan memiliki tiga ruang yang masing-masing merupakan bakal biji.
Pada bunga yang berhasil melakukan persarian akan tumbuh buah sedangkan bunga yang lain akan mengering dan mati. Biji bawang merah dapat diperbanyak secara generativ (seksual).
Buah bawang merah memiliki bentuk bulat dan pangkal ujungya tumpul yang membungkus 2-3 butir biji. Biji bawang merah berbentuk pipih yang biasa disebut dengan siung.
Biji bawang merah tersebut memiliki warna merah, tetapi akan berubah menjadi warna hitam setelah tua.
Klasifikasi dari bawang merah telah tersaji pada bacaan bagian atas dari artikel ini.
Sedangkan morfologi secara lengkap bawang merah terbagi menjadi lima bagian. Antara lain morfologi akar, morfologi batang, morfologi daun, morfologi bunga, dan morfologi buah dan biji.
Demikan artikel tentang Klasifikasi dan Morfologi Lengkap Bawang Merah (Allium Cepa L.). Semoga dapat menjadi referensi bagi anda yang sedang mencari klasifikasi dan morfologi bawang merah.
Follow juga Facebook saya di Facebook.
Baca juga :