Olehkita.com. Klasifikasi dan Morfologi Lengkap Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)
Cabai (Capsicum annum L .), merupakan tumbuhan dari ordo solanales dan dan famili solanaceae. Cabai merupakan buah yang memiliki rasa pedas dan begitu populer di kalangan masyarakat Asia Tenggara. Buah ini dapat digolongkan sebagai sayur maupun bumbu, tergantung ingin digunakan sebagai apa.
Didaerah tropis cabai tumbuh sebagai tanaman tahunan, sedangkan didaerah subtropis cabai tergolong sebagai tanaman semusim. Tanaman berbentuk perdu ini berasal dari Dunia Baru ( Meksiko dan amerika Tengah, serta wilayah Andes di Amerika Selatan). Pada waktu itu cabai digunakan masyarakat di sana sebagai bumbu masakan.
Tanaman cabai menyebar ke Eropa melalui Spanyol dan disana dikenal sebagai chili pepper atau guenea pepper. Selanjutnya, cabai mulai dikenal oleh penduduk Eropa Tenggara (bagian Timur di Laut Tengah), sampai Portugal (bagian Barat di samudra Atlantik).
Cabai mulai masuk ke India, China, Korea, Jepang, Filipina, Malaka, dan Indonesia dibawa oleh bangsa Spanyol dan Portugis. Bangsa tersebut mengenalkan cabai pada wilayah- wilayah yang mereka kunjungi melalui kontak perdagangan rempah- rempah.
Masuknya cabai di Indonesia dibawa oleh pelaut Portugis yang bernama Ferdinand Magelhaens yang sedang melakukan perjalanan pelayaran pada tahun (1480-1521). Dan pada tahun 1519 Ferdinand Magelhaens mendarat di pulau Maluku.
Untuk lebih mengenal cabai, maka kita perlu tahu Klasifikasi dan Morfologi Lengkap Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Ada beberapa jenis cabai yang dikenal oleh masyarakat, seperti Capsicum annuum L. dan C. frustescens (cabai rawit).
Cabe Capsicum annuum L. adalah jenis cabe yang paling banyak dibudidayakan. Jenis ini memiliki rasa pedas dan ada juga yang tidak pedas, semua tergantung dari kultivarnya.
Sedangkan untuk spesies lain, seperti halnya C. baccatum, C. chinense, dan C. pubescens. Untuk jenis ini tersebar banyak di wilayah Amerika Selatan.
Klasifikasi dan morfologi lengkap tanaman cabai (Capsicum annum L.)
Di Indonesia cabai banyak di produksi baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Berikut ini adalah daerah- daerah yang dijadikan produksi cabai besar di Indonesia.
Provinsi | Kabupaten |
NAD | Aceh Timur, Aceh Utara, Bireun, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Selatan, dan Aceh Besar. |
Sumatra Utara | Karo, Deli Serdang, Tapanuli Selatan, Simalungun, Tapanuli Utara, dan Langkat Asahan. |
Riau | Kapar, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Siak, Kuantan, Sangingi, dan Palelawan. |
Jambi | Kerinci, Tanjung, Jabung Timur, Merangin, Muaro Jambi, dan Bungo. |
Sumatra Selatan | Musi Banyuasin, Ogan Ulu Timur, Palembang, Muara Enim, Lahat, dan Ogan Ilir. |
Sumatra Barat | Agam, Solok, dan Tanah Datar. |
Sulawesi Selatan | Enrakang Wajo,Sidrap, Gowa, Lawu Utara, Jeneponto, Takalar, dan Maros. |
Bengkulu | Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Mukomuko, Kaur, dan Kepahiang. |
Lampung | Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Tengah, Lampung Barat, Lampung Utara, dan Pesawaran. |
Jawa Barat | Garut, Bandung, Tasik Malaya, Sukabumi, Cianjur, Cirebon, Majalengka, Sumedang, dan Ciamis. |
Jawa Tengah | Brebes, Magelang, Temanggung, Rembang, Bloro, Demak, Banyumas, Wonosobo, dan Klaten. |
DIY | Kulon Progo, Bantul, Sleman, dan Gunung Kidul. |
Jawa Timur | Tuban, Malang, Banyuwangi, Kediri, Jember, Blitar, Nganjuk, Lumajang, dan Pamekasan. |
Banten | Serang, Pandeglang, Lebak, Tangerang, dan Cilegon. |
Bali | Tabanan, Bangli, Karangasem, Badung, dan Gianyar. |
NTB | Lombok Timur, Lombok Tengah, Bima, Dompu, dan Sumbawa. |
Kalimantan Barat | Pontianak, Sintang, Sambas, Kapuas Hulu, dan Bangkayang. |
Kalimantan Selatan | Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut, dan Hulu Sungai Utara. |
Kalimantan Timur | Kutai Kertanegara Berau, Kota Tarakan, Panajem Paser Utara, dan Kota Balik Papan. |
Sulawesi Utara | Bolaang Mongondo, Minahasa Selatan, Kepulauan Talaud, dan Minahasa Utara. |
Gorontalo | Gorontalo, Bone Bolango, dan Kota Gorontalo Utara. |
Sumber : Direktorat Jendral Hortikultura Kementrian Pertanian (2013).
Berikut ini adalah Klasifikasi dan Morfologi Lengkap Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)
Klasifikasi tanaman cabai :
Devisi : Spermatofita
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dikotiledon
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum sp.
Morfologi tanaman cabai terdiri dari, morfologi daun, batang, akar, bunga, biji dan buah. Berikut ini adalah morfologi tanaman cabai :
1. Morfologi daun
Cabai memiliki bentuk daun yang bermacam- macam sesuai dengan spesies dan varietasnya. Bentuk daun cabai ada yang lonjong, bulat, maupun lanset. Pada permukaan bagian atas daun, ada yang berwarna hijau muda, hijau tua, hijau kebiru-biruan, bahkan hijau hampir kehitam-hitaman.

Sedangkan pada permukaan bagian bawah daun memiliki warna hijau, hijau pucat, dan hijau muda. Permukaan daun cabai ada yang halus dan ada juga yang berkerut- kerut. Daun cabai memiliki ukuran panjang antara 3-11 cm dan lebar sekitar 1-5 cm.
2. Morfologi batang
Batang adalah bagian utama tumbuhan yang ada di atas tanah dan mendukung bagian-bagian lain dari tumbuhan, yakni daun, bunga dan buah. Fungsi batang adalah sebagai lintasan air dan mineral dari akar menuju daun, dan lintasan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tumbuhan. Selain itu batang adalah bagian pembentuk dan penyangga daun.

Cabai merupakan tanaman perdu dengan batang tidak berkayu. Batang cabai akan tumbuh samapai ketinggian tertentu kemudian akan menghasilkan banyak cabang. Untuk cabai rawit dapat tumbuh dengan ketinggian maksimal 1 meter, sedangkan cabai merah besar dapat tumbuh mencapai 2 meter lebih. Batang cabai memililki warna bervariasi, mulai dari hijau, hijau muda, sampai hijau tua.
Sedangkan batang yang sudah tua memiliki warna coklat dan keras seperti kayu, karena pengerasan jaringan parekin.
3. Morfologi akar
Akar adalah salah satu bagian tumbuhan dan tumbuhnya di dalam tanah . Fungsi utama akar, yaitu untuk menghisap air dan garam mineral dari dalam tanah. Selain itu akar juga berfungsi sebagai penyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.

Tanaman cabai memiliki perakaraan serabut dengan cabang akar yang banyak dan serabut pada permukaan. Biasanya pada akar terdapat bintil-bintil yang merupakan hasil simbiosis dengan beberapa mikroorganisme.
Akar tanaman cabai hanya mampu menembus tanah secara dangkal dengan kedalaman 20-40 cm. Meski tanaman cabai tidak memiliki akar tunggang, akan tetapi ada beberapa akar yang tumbuh ke arah bawah berfungsi sebagai akar tunggang semu.
4. Morfologi bunga
Bunga pada tanaman cabai bervariasi dan memiliki bentuk yang sama, yaitu berbentuk bintang. Bunga biasanya tumbuh pada ketiak daun, dalam keadaan tunggal ataupun bergerombol dalam satu tandan. Dalam satu tandan biasanya hanya 2 atau 3 bunga. Panjang bunga kurang lebih 1-15 cm dan lebarnya 0,5 cm, serta panjang tangkainya sekitar 0,5 cm.
Bunga cabai merupakan bunga sempurna yang dapat menyerbuk sendiri. Pada umumnya bunga cabai terdiri dari 5-6 helai daun mahkota (petal) berwarna putih atau unggu. Pada satu bunga terdapat satu kepala putik atau (stigma) berbentuk bulat. Selain itu juga terdapat benang sari (filamen), dan masing-masing pada ujungnya terdapat satu antera berisi serbuk sari.
5. Morfologi buah
Buah cabai memiliki bentuk yang bervariasi, ada yang bulat, dan bulat memanjang dengan ujung runcing. Selain itu, bentuk dalamnya berpolong dengan rongga diantara plasenta dan dinding buah. Pada buah yang masih muda memiliki warna putih kekuningan. Sedangkan buah yang sudah tua memiliki warna yang mencolok yaitu kuning atau merah yang licin dan mengkilap.

Warna buah tersebut juga tergantung dari varietasnya. Bagi buah yang masih muda tidak berasa pedas, dan ketika buah sudah tua memiliki rasa yang pedas dan menyengat. Panjang buah cabai berkisar 9-15cm dengan diameter 1-1,75 cm, dengan berat 7,5- 15 gram per buah. Buah mengantung pada tangkai buah yang berwarna hijau dengan panjang tangaki berkisar antara 3,5-4,5 cm yang keluar dari ketiak daun.
6. Morfologi biji

Biji cabai memiliki ukuran kecil, berbentuk bulat dan pipih serta berwarna putih atau krem. Biji ini berjumlah banyak dan melekat pada plasenta berwarna putih. Biji cabai memiliki rasa yang pedas, dan biasanya rasa yang lebih pedas terdapat pada biji-biji cabai tipe liar.
Informasi mengenai klasifikasi tanaman cabai telah tersaji pada bacaan bagian atas. Sedangkan morfologi dari tanaman cabai terbagi menjadi enam. Antara lain morfologi daun, morfologi batang, morfologi akar, morfologi bunga, morfologi buah, dan morofologi biji.
Sekian artikel tentang Klasifikasi dan morfologi lengkap tanaman cabai (Capsicum annum L.), semoga dapat menjadi referensi bagi anda.
Follow juga Facebook saya di Facebook
Baca juga :
- 7 Teknik Penting Cara Budidaya Cabai Supaya Berbuah Lebat
- 10 Jenis Hama dan Penyakit Utama Cabai Beserta Cara Pengendalianya
- Cara Panen dan Penanganan Pascapanen Cabai Sesuai Teknik
- Kandungan Gizi dan 10 Manfaat Cabai Bagi Kesehatan Tubuh
- Morfologi Lengkap dan Klasifikasi Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.)
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tomat Secara Lengkap
Ijin salin
Sangat membantu
Makasih
Iya silahkan gan.. Trima Kasih telah berkomentar di artikel Klasifikasi dan Morfologi Lengkap Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)